TII: Perbaiki IPK Jangan Cuma Pidato

Todung Mulya Lubis
Sumber :
  • ANTARA/Widodo S. Jusuf

VIVAnews - Indeks Persepsi Korupsi tahun 2010 sudah diluncurkan di seluruh dunia. Trancparency International merilis, tahun ini Indonesia mendapatkan skor IPK 2,8, tidak berubah dengan tahun 2009.

Indonesia satu kelas dengan negara seperti, Benin, Bolivia, Gabon, Kosovo dan Solomon Islands dengan skor sama-sama 2,8 dan berada dalam urutan 110.

Indonesia kalah dengan negara-negara tetangga seperti, Singapura (9,3), Brunei (5,5), Malaysia (4,4), dan Thailand (3,5). Indonesia lebih baik dari Vietnam (2,7), Filipina (2,4), Kamboja (2,1), Laos (2,1) dan Myanmar (1,4).

Ketua Dewan Pengurus TII Todung Mulya Lubis menegaskan, Indonesia seharusnya lebih baik dalam mengurangi tingkat tindak pidana korupsi. "Suasana kebatinan Indonesia sebagai bangsa untuk memberantas korupsi sudah tumbuh kuat bersama bergulirnya reformasi," ujar Todung di kantor TII, Jakarta, Selasa 26 Oktober 2010.

Apalagi kata Todung, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sudah menjanjikan IPK menjadi rujukan keberhasilan pemerintahannya dalam memberantas korupsi.

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) sendiri sudah menargetkan skor IPK pada tahun 2014 mencapai angka 5,0. "Ini rujukan yang bagus. Tapi saya tak yakin skor 5,0 ini akan tercapai," kata Todung.

Alasannya, pemerintah hingga saat ini masih ragu dalam memperkuat lembaga penegak hukum secara keseluruhan yang mencakup kepolisian, kejaksaan, KPK dan pengadilan.

Hal inilah salah satu penghalang bagi pemerintah untuk memperbaiki IPK. "Yang dibutuhkan bukan lagi pidato. Yang dibutuhkan adalah tindakan," katanya. (umi)

Ekonomi Global Diguncang Konflik Geopolitik, RI Resesi Ditegaskan Jauh dari Resesi
Mahfud MD

Mahfud MD Blak-blakan Soal Langkah Politik Berikutnya Usai Pilpres 2024

Mahfud MD, buka-bukaan mengenai langkah politik dia selanjutnya, usai pelaksanaan dari Pilpres 2024. Mengingat mantan Menkopolhukam RI tersebut bukan kader partai politik

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024