Tim Teknis: Gedung Baru DPR Diperlukan

Rancangan gedung baru DPR yang bernilai Rp1,1 triliun
Sumber :
  • www.dpr.go.id

VIVAnews - Pembangunan gedung baru DPR senilai Rp 1,6 triliun diputuskan untuk ditunda dan dikaji ulang. Meski belum dijelaskan sampai kapan penundaan itu, Tim Teknis pembangunan gedung mempertegas mengkaji ulang bukan berarti mengubah desain gedung.

"Kalau mengubah desain itu berarti kita gagal, karena kami sudah tiga tahun bekerja. Kami berharap ini bisa tetap jalan," kata Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan Mardiyan Umar di Gedung DPR RI, Jakarta, Selasa 7 September 2010.

Yang paling mungkin untuk diubah dalam rencana pembangunan gedung itu adalah pada aksesori. Kendati demikian, Mardian tidak merinci aksesori apa saja yang terkena kajian ulang untuk tidak diadakan.

"Kami hanya akan mengubah desain aksesori. Tetapi kita tidak akan menunjukkan kemewahan," kata Mardiyan.

Tim Teknis menekankan bahwa pembangunan gedung baru itu memang sangat diperlukan. Mengingat, Gedung Nusantara I yang ditempati para anggota Dewan sekarang sudah over kapasitas. Sementara ada kebutuhan untuk menambah staf tenaga ahli hingga lima orang.

Selain itu, kata dia, pembangunan ini diperlukan untuk menata kembali kawasan parlemen agar menjadi efektif, efisien, aman, nyaman, dan indah. Pembangunan gedung baru juga dinilai dapat meningkatkan efisiensi biaya dan penghematan perawatan gedung.

"Gedung Nusantara I memang canggih pada masanya, yaitu era tahun 90-an, dalam hal elektrikal mekanikal. Tetapi di era sekarang menurut Mardiyan, klaim canggih itu tidak berlaku lagi," kata dia.

Mardiyan mengambil contoh, bila pada hari Minggu atau saat libur ada seorang anggota DPR yang harus masuk menyelesaikan pekerjaannya, maka unit elektrikal mekanikal mesti menyalakan listrik untuk kebutuhan pekerjaan anggota dewan itu "Itu yang dihidupkan listrik seluruhnya, satu gedung," kata Mardiyan.

Tapi apabila nanti dibangun gedung baru, kata Mardiyan, maka listrik yang dinyalakan tidak perlu seperti itu. Listrik, air, penyejuk ruangan, dan penunjang lainnya akan mirip dengan sistem yang digunakan oleh hotel. "Kalau Anda masuk hotel, kan listriknya bisa nyala begitu kartu dimasukkan, barulah daya itu bisa digunakan," jelas Mardiyan.

Kemungkinan penghematan yang bisa dilakukan dengan gedung baru berbentuk gerbang itu sekitar 40 persen. Memang, kata dia, Tim Teknis belum melakukan kajian penghematan. Tetapi diperkirakan bisa hemat 40 persen.

"Misalnya listrik setahun sepuluh miliar (rupiah) untuk listrik, kita bisa menekan hingga enam miliar (rupiah)," kata Mardiyan. (adi)

Arema FC Langsung Tatap Laga Lawan PSS 
Kecelakaan beruntun akibat truk yang ugal ugalan terjadi di Gerbang Tol (GT) Halim, Jakarta Timur, Rabu 27 Maret 2024.

Polisi Bongkar Sifat Sopir Truk Ugal-ugalan yang Sebabkan Kecelakaan di GT Halim

Polisi mengaku masih kesulitan memeriksa sopir ugal-ugalan yang menyebabkan kecelakaan beruntun di gerbang tol Halim.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024