Hatta Rajasa: Gedung Baru DPR Belum Mendesak

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa
Sumber :
  • Antara/ Ismar Patrizki

VIVAnews - Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hatta Rajasa termasuk yang tidak setuju dengan rencana pembangunan gedung baru DPR yang akan menelan biaya tak kurang Rp1,6 triliun. Penolakan itu juga sudah disampaikan Fraksi PAN di DPR.
 
"Kalau PAN, pendapat saya sama seperti Fraksi di DPR. Partai menganggap itu (gedung baru DPR) belum mendesak," kata Hatta di Kantor Menko Perekonomian, Jakarta, Senin, 6 September 2010.

Hatta menyarankan sebaiknya anggota Dewan memahami pandangan masyarakat yang menolak pembangunan gedung 36 lantai itu. 
 
Salah satu alasan pembangunan yang diajukan DPR adalah perlu adanya tambahan ruangan karena penambahan staf ahli anggota DPR dari semula dua menjadi tiga orang. Bagi Hatta, alasan itu kurang kuat.

"Usulannya bisa dibangun semacam anex saja atau semacam bangunan tambahan yang sederhana. Itu saja. Itu sudah cukup untuk menambah ruang-ruang yang ada," kata Hatta.
 
Jadi apakah rencana pembangunan itu bisa ditunda? Hatta tidak menjawab. "Kalau untuk menjawab itu saya musti menanggalkan baju saya dulu," ujar Hatta bercanda.

Saat ini tiap anggota DPR RI di Gedung Nusantara I menempati ruang seluas kurang lebih 32 meter persegi. Ruangan itu diisi 1 anggota DPR, 1 sekretaris, dan 2 staf ahli.

Bukan dari Palestina, Merry Asisten Raffi Ahmad Ungkap Asal-usul Bayi Lily di Keluarga Andara

Kondisi ini dianggap Dewan periode ini tidak mencukupi. Karena itulah maka ruang masing-masing anggota Dewan diusulkan untuk menampung 7 orang, terdiri dari: 1 anggota Dewan, 5 staf ahli, dan 1 asisten pribadi. Di dalamnya akan dilengkapi kamar tidur, kamar mandi pribadi, ruang tamu, dan ruang rapat kecil. Total jenderal, luasnya menjadi kurang lebih 120 meter persegi untuk setiap anggota Dewan. (kd)

Pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) dalam sidang putusan sengketa Pilpres 2024 di MK.

Ada Kesan Anies Baswedan Mulai Ditinggalkan Partai Pendukungnya, Menurut Pengamat

Pengamat politik pada Universitas Andalas Padang menilai ada kesan bahwa Anies Baswedan mulai ditinggalkan partai pendukungnya setelah kalah dalam Pemilu Presiden 2024.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024