Buku Trilogi Dosa Politik Yudhoyono

Komentar Wiranto di Sampul Belakang

VIVAnews - Buku "Trilogi Dosa Politik: Memahami Dosa-dosa Politik Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dan Pengkhianatan Kaum Intelektual" disusun ringkas dan padat. Karikatur Yudhoyono dan Kalla di sampul depan sedang menarik empat orang 'rakyat' yang digantung di pohon. Di sampul belakang, terdapat komentar Jenderal Purnawirawan Wiranto, Ketua Umum Partai Hati Nurani Rakyat, dan Mayor Jenderal Purnawirawan Saurip Kadi.

Wiranto berkomentar, membangun Indonesia baru harus dimulai dari perubahan kepemimpinan nasional. Setiap pemimpin yang gagal harus berani mundur dan memberikan ruang bagi mereka yang mampu dan berkomitmen tulus untuk menciptakan perubahan bersama dan demi rakyat.

"Oleh karena itu, perubahan adalah keniscayaan yang harus dirancang sebab perubahan bukan sesuatu yang jatuh begitu saja dari langit. Di sinilah arti penting dari Pemilu legislatif dan Pemilihan Presiden 2009 mendatang dan persis ini pula pesan utama dari buku yang ditulis Saudara Boni Hargens ini," kata Wiranto seperti tertulis di sampul belakang buku yang berwarna merah kehitaman itu.

Wiranto sebelumnya dijadwalkan hadir dalam peluncuran buku di Gallery Kafe, Taman Ismail Marzuki, Jakarta, bersama Akbar Tandjung. Namun Wiranto dan Akbar akhirnya tak bisa hadir dalam peluncuran pada Senin, 22 Desember 2008, siang itu.

Sementara Saurip Kadi berkomentar pedas mengenai Yudhoyono-Kalla. Pasangan yang naik melalui Pemilihan Presiden 2004 lalu itu, dinilai Saurip, meneruskan model ekonomi Orde Baru, tetap menjadikan Badan Usaha Milik Negara sebagai sapi perahan.

"Tak heran kalau Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf Kalla dalam mengelola pemerintahan bagi bernafas dalam lumpur," kata Saurip Kadi.

PLN Sebut Tak Semua Tiang Listrik Bisa Dijadikan SPKLU Kendaraan Listrik, Ini Alasannya
Prabowo jelang keberangkatan ke KPU untuk penetapan Presiden terpilih

Harapan Prabowo Jelang Penetapan Presiden-Wakil Presiden Terpilih 2024 di KPU

Prabowo Subianto memberikan pernyataannya menjelang penetapan dirinya sebagai Presiden terpilih 2024 di Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia (KPU RI) hari ini.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024