Pimpinan DPR: Pidato SBY Tak Sebut Tabung Gas

Pramono Anung & Megawati Soekarnoputri
Sumber :
  • Antara/ Widodo S Jusuf

VIVAnews - Pidato kenegaraan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terus mendapat kritikan. Kali ini, pidato SBY dinilai belum bisa menjawab keresahan di tengah masyarakat.

"Contoh sederhana tentang (ledakan) elpiji 3 kg. Harusnya SBY bisa melihat betapa bahayanya persoalan ini," kata Wakil Ketua DPR Pramono Anung usai pidato SBY di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin 16 Agustus 2010.

Dalam pidatonya selama kurang lebih 45 menit, Presiden SBY memang tidak menyinggung sama sekali tentang persoalan ledakan tabung gas secara spesifik.

"Ini bukan masalah kecil, tapi masalah serius yang harus cepat diatasi," tandas Pramono yang juga mantan Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan ini.

Kendati demikian, Pramono berpendapat bahwa pidato SBY sebenarnya baik, tapi mempunyai titik kelemahan krusial. Titik kelemahan itu yakni dalam soal pelaksanaan di lapangan yang memiliki banyak hambatan.

"Termasuk permasalahan korupsi yang seringkali mengandung ketidaktegasan solusi antara pemerintah dan kepolisian," ujar Pramono.

Dalam pidatonya sekitar 45 menit itu, SBY menyampaikan beberapa hal. Dari mulai peningkatan ekonomi sampai pemberantasan mafia hukum. SBY juga berjanji akan membuka lapangan kerja baru untuk sekitar 10,7 juta tenaga kerja.

"Dalam empat tahun ke depan, kita menargetkan 10,7 juta lapangan kerja baru, serta  menurunkan tingkat kemiskinan menjadi sekitar 8-10 persen pada akhir 2014," kata SBY dalam pidatonya. (hs)

Sektor Manufaktur RI Jauh dari Deindustrialisasi, Ekonom Beberkan Buktinya
Anggota DPR RI Fraksi Gerindra, Sumail Abdullah

Berpengalaman di DPR, Sumail Abdullah Dinilai Berpotensi Maju Pilkada Banyuwangi

Anggota DPR dari Fraksi Partai Gerindra, Sumail Abdullah, dinilai menjadi salah satu nama yang berpotensi maju di Pilkada Kabupaten Banyuwangi dalam Pilkada serentak 2024

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024