- Antara/ Widodo S Jusuf
VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menegaskan pemerintah terus berupaya meningkatkan kerjasama luar negeri. Slogan 'politik luar negeri bebas-aktif' bergeser menjadi 'politik luar negeri ke segala arah'.
"Kita terus mengobarkan internasionalisme yang mengedepankan kerjasama dan kemitraan," kata SBY dalam pidato di hadapan DPD dan DPR RI, Gedung DPR/MPR, Jakarta, Senin 16 Agustus 2010.
Menurut SBY, semua pihak diimbau melaksanakan upaya ini dengan sebuah keyakinan bahwa semakin banyak kawan, sahabat, dan mitra, maka negara akan semakin aman, makmur dan kuat.
"Dan dalam konstelasi dunia yang sedang berubah dengan pesat, kita kini dapat menempuh 'politik luar negeri ke segala arah' atau 'all directions foreign policy. Kita dapat mempunyai 'sejuta kawan, tanpa musuh—a million friends, zero enemy'," jelas SBY.
Yang jelas, SBY melanjutkan, ruang gerak Indonesia di pentas internasional semakin besar. Potensi Indonesia untuk berkontribusi terhadap masalah-masalah kawasan dan global, juga semakin terbuka lebar.
Sebagai bagian dari keluarga besar ASEAN, Indonesia dapat memantapkan stabilitas, perdamaian, dan kemakmuran di Asia Tenggara dan juga di kawasan Asia Pasifik.
Sebagai anggota G-20, SBY mengklaim Indonesia dapat membantu mereformasi arsitektur perekonomian dunia, serta dapat berkontribusi bagi terwujudnya pertumbuhan ekonomi global yang kuat, berimbang dan berkelanjutan.
"Sebagai anggota OKI, kita dapat terus menyuarakan jati diri Islam yang moderat, terbuka, toleran, dan modern. Kita juga secara konstruktif dapat menjembatani antara Islam dan Barat," ujar SBY. (umi)