SBY Enggan Komentari Pernyataan Mega

SBY saat menyalami Megawati.
Sumber :
  • Biro Pers Istana/ Abror Rizki

VIVAnews -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memilih tidak berkomentar mengenai pidato Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di pembukaan Kongres III di Bali, kemarin.

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

"Tidak tepat untuk saya sampaikan disini, nanti ada forum lain yang tepat untuk memberikan komentar," tegas Presiden SBY di Halim Perdana Kusumah di Jakarta, sebelum berangkat ke Hanoi, Vietnam, Rabu, 7 April 2010.

Namun demikian, dia menghormati dan mengajak semua untuk berdoa demi suksesnya kongres PDIP di Bali. "Saya menghormati Megawati, dan mereka yang berkongres di Bali. Mari kita doakan agar berhasil dengan baik," katanya.

Sinyal Anies Maju Pilkada DKI 2024, PKS: Kalau Memang Cocok, Why Not?

Seperti diketahui, Pidato ketua umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri yang memakan waktu sekitar 45 menit dinilai sebagai jawaban tegas atas simpang siur sikap PDIP soal koalisi. Pidato tersebut sekaligus menjadi pukulan telak kepada elit PDIP yang selama ini mendorong koalisi.

Dia menekankan, lagi sikap partainya untuk tidak mudah tergoda dengan kekuasaan. Cita-cita PDIP, kata Mega, jauh lebih besar daripada kursi parlemen, jumlah menteri di kabinet atau posisi di Istana Negara.

"PDI Perjuangan sedang dihadapkan pada suatu peran sejarah," kata Mega dalam pidato membuka Kongres III PDIP di Hotel Inna Grand Bali Beach, Sanur, Selasa 6 April 2010. "Kita disodorkan pada pilihan pragmatis, antara koalisi dan oposisi," ujarnya.

Atas pilihan itu, Mega menyatakan berduka. "Karena politik telah direduksi menjadi perebutan kekuasaan antara elit politik," katanya. Karena pemahaman itu, kata Mega, telah mereduksi politik menjadi sekadar perebutan kekuasaan, jauh dari posisi ideologi.

"Dalam kesempatan ini, saya perlu tegaskan, bahwa cita-cita kita jauh lebih besar dari kursi di parlemen, atau jumlah menteri, atau melangkah ke istana negara," kata Mega. "Mengangkat harkat dan martabat rakyat, adalah lebih utama daripada bagi-bagi kekuasaan," ujarnya.

SBY di Halim melakukan jumpa pers untuk menanggapi lima isu yang berkembang luas di masyarakat seperti isu gempa di Aceh dan Sumatera Utara, isu kejahatan pajak, isu penolakan UU BHP oleh Mahkamah Konstitusi, isu lingkungan hidup dan rencana kedatangan Perdana Menteri Republik Rakyat China pada akhir April.

WNA perempuan asal Jerman Laura Weyel - foto: Tangkapan Layar Instagram

Bule Jerman Serang Penjaga Vila di Bali Usai Ditagih Nunggak Sewa 4 Bulan

Video WNA perempuan asal Jerman viral di medsos bernama Laura Weyel merasa diperlakukan tidak adil oleh hukum Indonesia. Padahal nunggak sewa vila

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024