Guruh Minta Politisi 'Keblinger' PDIP Insyaf

VIVAnews - Politisi PDI Perjuangan Guruh Soekarno Putra menyesalkan sikap politisi-politisi 'keblinger' yang berada di sekitar kakaknya, Megawati Soekarnoputri. Merekalah yang mendorong-dorong Mega maju kembali jadi ketua umum partai. Guruh minta para politisi ini insyaf.

"Tidak etis kalau menyebut nama. Saya hanya mengharapkan saudara-saudara kita yang keblinger dapat segera insyaf," kata Guruh dalam jumpa pers di Segara Village, Bali, Selasa 6 April 2010.

Ulah para politisi ini, kata Guruh, membuatnya prihatin. Salah satu contohnya, menerbitkan Surat Keputusan 435 yang melanggar AD/ART partai. "Itu sudah keblinger, mengintimidasi bawahannya. Orang PAC diintimidasi untuk milih si anu. Artinya melengceng dari ajaran Pancasila. Apa Mbak Mega seperti itu juga? Saya nggak mau komentar," kata dia.

Sesuai dengan AD/ART, kata dia, SK itu mengandung banyak pelanggaran. Ia juga menilai Kongres III PDIP melanggar AD/ART. "Oleh karena itu segala produknya tidak sah. Segala keputusan kongres jadi tidak sah," kata dia.

Di PDIP, lanjut dia, sebetulnya  tidak ada isitilah mencalonkan. "Saya dan Mbak Mega bukan mencalonkan, tapi dicalonkan menjadi ketum. Jadi yang bertarung para pemilih," kata dia.

Chandrika Chika Terjerat Narkoba, Alasannya Mengejutkan: Bukan Doping, Tapi Pergaulan

Sampai berlangsungnya Kongres, Guruh mengaku hanya mendapat dukungan dari empat cabang. Namun ia menduga suara di arus bawah sudah dipangkas. "Memang rapat PAC dapat tekanan, terjadi money politic," katanya.

Ditanya apakah ia akan keliar dari partai dengan kondisi yang mengecewakannya ini, Guruh mengaku belum berpikir ke arah sana.

Guruh juga menegaskan tidak mendukung wacana wakil ketua umum. Dia merasa tidak perlu ada posisi itu. Struktur organisasi yang ada saat ini dinilainay sudah baik. "Jadi apa perlunya. Karena wacana menjadi wakil ketua umum saya melihatnya ada sesuatu yang dipaksakan, terutama untuk memajukan Puan. Kemudian ada lagi yang meng-counter dengan mengajukan Prananda," kata dia.

Kalau kondisinya seperti ini terus, partai tidak menyadari kekurangan, kesalahan dan kekeliruannya, Guruh khawatir suara partai akan turun. "Maka mestinya doa saya pun agar anggota yang belum insyaf menjadi insyaf. Bahwa selama ini sudah melakukan kesalahan dan keblinger. PDIP selalu menyatakan partai yang mengajarkan ajaran Bung Karno, tapi tidak dipraktikkan dan dipelajari. Tidak demokratis artinya tidak Pancasilais juga," kata dia.

Ia meminta politisi yang sudah insyaf untuk memisahkan diri dari partai. Guruh sendiri saat ini mengaku sudah sulit berkomunikasi dengan kakaknya. "Mbak Mega nggak ada waktu. Apa disumbat? Nggak tahu juga. Mbak Mega saja yang tidak memberi waktu kepada saya," kata dia.

Laporan: Peni Widarti | Bali

NasDem Belum Jelas Oposisi atau Gabung Pemerintah, Cak Imin: Mau Nanya Itu Sungkan
Ilustrasi mengemudi mobil di tengah hujan

Top Trending: Wanita Dilarang Naik Kendaraan Online karena Bernama Ini, Komika Usir Ibu Menyusui

Berita tentang geger seorang wanita dilarang naik kendaraan online gegara bernama ini hingga komika usir ibu menyusui menjadi terpopuler di kanal Trending VIVA.co.id. 

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024