VIVAnews - Pidato Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tak hanya menanggapi soal keputusan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) soal kasus Bank Century, tapi juga teka-teki nasib koalisi.
SBY tampil dengan seluruh anggota Kabinet Indonesia Bersatu II, termasuk menteri-menteri dari partai koalisi yang beda pendapat dengan Demokrat, termasuk Tifatul Sembiring.
Ditemui usai acara, Tifatul mengatakan pidato SBY adalah jawaban yang tuntas. "Saya rasa ini menjawab semua kegundahan masyarakat dan rakyat Indonesia secara keseluruhan," kata dia di Istana Negara, Kamis 4 Maret 2010.
Termasuk soal jawaban soal nasib koalisi dan juga isu reshuffle. "Beliau tidak menyinggung itu sama sekali. Beliau tidak menyerang siapa siapa. Tidak mempermasalahkan itu," kata Tifatul.
Dalam pidatonya, tambah dia, SBY fokus pada meningkatkan kesejahteraan rakyat, pembangunan ekonomi.
"Saya ingin tegaskan sekali lagi hasil kerja kabinet itu di atas rata- rata. Bahkan Kominfo di atas 100%, dan banyak departemen lagi yang lain di atas 100%," kata mantan Presiden PKS itu.
Jadi, tambah Tifatul, secara umum prestasi semua anggota kabinet di atas rata rata dan bagus.
"Jadi saya ingin menegaskan suara ini tidak kedengaran selama berlangsung Pansus Century. Karena fokus masyarakat lebih pada mengikuti perjalanan ini [Century]," kata dia.
Sebelumnya, dalam pidatonya, SBY mengatakan masalah koalisi bukan prioritas.
"Koalisi dibangun dengan niat baik, kesepakatan dan etika. Manakala ada permasalahan terhadap kesepakatan dan etika, selalu tersedia solusi yang tepat dan terhormat," kata SBY.
Indonesia Tegaskan Ini ke PBB Respons Pecahnya Perang Iran Vs Israel
Merespons pecahnya perang Iran Vs Israel, Indonesia meminta PBB untuk melakukan sejumlah langkah guna menjaga stabilitas kawasan Timur Tengah.
