VIVAnews - Rapat Panitia Angket Kasus PT Bank Century diwarnai dengan aksi sejumlah anggota dewan yang mengungkap berbagai temuan terkait kasus bank ini.
Misalnya saja yang disampaikan oleh Hendrawan Supratikno, anggota DPR dari PDI-Perjuangan. Hendrawan mengajukan sejumlah pertanyaan kepada Aulia Pohan, yang menjadi saksi terkait pengawasan BI terhadap Century.
Saat Aulia masih menjabat sebagai pengawas BI, Hendrawan menyebutkan bahwa sejumlah direktur Bank Century (saat masih Bank CIC) digeser, seperti Rudi Trisantoso, Budi Haryono. Mereka dikejar-kejar oleh kepolisian.
"Namun, anda (Aulia) membiarkan mengapa anak buah anda bermadin golf di Rancamaya, Bogor," kata Hendrawan. Dia mendengar pejabat BI itu bermain golf dengan Hamidi, salah satu direktur Century. "Setelah main golf membuat laporan sehingga gak garang."
Bahkan, bukan hanya main golf. "Main biliar dimana saya juga tahu," kata Hendrawan.
Dia menilai sebagai pengawas, semestinya Aulia Pohan memiliki insting detektif. Apalagi, Century tergolong bank yang terus menerus bandel luar biasa. "BI lemah insting. Dimana kejantanan seorang Aulia Pohan. Jangan-jangan anda jatuh cinta sama pasien, bank bandel?"
Menjawab pertanyaan miring tersebut, Aulia mengaku bersedih jika ada anak buahnya yang melakukan itu.
Namun, soal pasien bandel luar biasa, Aulia memiliki alasan. Sebenarnya, BI semula sudah berniat menutup CIC. Namun, jika satu bank ditutup, maka dua bank lainnya ikutan mati karena dimiliki oleh pemegang saham yang sama. "Kalau ditutup satu, yang mati tiga bank. Ini bukan soal jatuh cinta."
Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan mantan Perdana Menterin (PM) Inggris Tony Blair melakukan pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian.
