DPR Bentuk Panja Penyakit Kaki Gajah

VIVAnews - Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi kesejahteraan dan kesehatan akan segera membentuk Panitia Kerja (Panja) guna menuntaskan kasus pemakaian obat anti penyakit kaki gajah (filariasis) di Kabupaten Bandung.

“Kami akan bentuk Panja secepatnya untuk kasus ini. Tidak bisa dibiarkan berlarut-larut, karena menyangkut nyawa Manusia,” ujar Ketua Komisi IX Ribka Tjiptaning saat melakukan kunjungan lapangan RSUD Majalaya, Jawa Barat, Rabu 18 November 2009.

Seperti dirilis kembali oleh laman DPR, Kamis 19 November 2009, Ribka menyerukan penggunaan obat antipenyakit kaki gajah itu ditunda untuk sementara waktu, hingga dilakukan pengkajian lebih lanjut dan ada kejelasan supaya dapat dipertanggungjawabkan. “Hentikan saja! Jangan ada yang mengkonsumsi obat ini, sampai kita semua benar-benar yakin bahwa obat ini aman,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Telah 80 persen masyarakat Kabupaten Bandung mengonsumsi obat antipenyakit kaki gajah, dengan korban mencapai 1.145 orang. Karena itu, kata dia, DPR belum dapat memastikan sampai kapan penundaan tersebut dilakukan. “Paling tidak sampai ada kejelasan mengenai efek samping obat dan hasil investigasi lainnya serta pernyataan resmi dari Badan POM bahwa obat ini aman.”

Ribka menyampaikan, kasus pemakaian obat anti penyakit gajah telah meluas menjadi isu nasional dan meresahkan masyarakat. Selain itu lanjutnya, kasus pemakaian obat ini juga merupakan polemik mengingat sasarannya mencapai 40 juta orang atau sekitar 19 persen.

Ribka menyayangkan tidak sempat bertemu dengan para korban pemakaian obat antipenyakit kaki gajah yang dirawat di RSUD Majalaya. Ditegaskan Ribka, pihaknya tidak menyayangkan dinas kesehatan tapi merupakan tanggungjawab pemerintah puast.

“Sebagai Wakil Rakyat, kami juga dituntut soal kasus ini. Kami dianggap diam saja, bahkan dituduh mendapat proyek. Makanya, Kami akan panggil Pemerintah ke DPR, termasuk semua pihak lain yang dianggap ikut bertanggungjawab atau dapat memberikan informasi,” katanya.

Sisterhood Modest Bazaar, Berburu Baju Lebaran Hingga Menu Berbuka
Kepala BNPT Komjen Pol. Rycko Amelza Dahniel

Senada dengan BNPT, Guru Besar UI Sebut Perempuan, Anak dan Remaja Rentan Terpapar Radikalisme

Guru Besar Fakultas Psikologi UI Prof. Dr. Mirra Noor Milla, sepakat bahwa perempuan, anak-anak, dan remaja rentan terpapar radikalisme, seperti paparan BNPT

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024