Ini Alasan Indeks Korupsi Indonesia Naik

VIVAnews - Indeks Persepsi Korupsi Indonesia pada 2009 meningkat 0,2 poin. Tranparency International Indonesia (TII) menyatakan kenaikan ini disebabkan prestasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan reformasi Departemen Keuangan.

"Meskipun tidak berkorelasi langsung dengan meningkatnya skor IPK di Indonesia, perubahan yang terjadi di dua institusi itu menurut TII cukup signifikan dan dapat diobservasi secara jela ," kata Sekjen TII Teten Masduki di Jakarta, Selasa 17 November 2009.

Menurut Teten, usaha pemberantasan korupsi oleh KPK relatif lebih baik dibandingkan dengan institusi penegak hukum lain di Indonesia. Indikator yang bisa dilihat adalah besarnya dukungan masyarakat terhadap KPK dalam perkembangan terakhir konflik KPK dan Polri.

Sementara itu, reformasi Depkeu juga dapat dirasakan langsung oleh masyarakat dan pelaku bisnis terutama di bidang pajak dan bea cukai. "Perkembangan dua institusi ini sayangnya belum diikuti perubahan signifikan di institusi publik lain di negara ini," katanya.

Teten menegaskan walau skor IPK tahun 2009 sebesar 2,8 atau naik 0,2 dibanding tahun lalu, hal tersebut tidak dapat dibanggakan. Pasalnya skor 2,8 masih menempatkan Indonesia sebagai negara yang dipersepsikan korup dan perubahan 0,2 tidak terlalu signifikan.

Dengan diluncurkannya IPK 2009, TII mengimbau agar pemerintah tetap konsisten dengan usaha pemberantasan korupsi melalui penguatan institusi penegak hukum dan reformasi birokrat I di berbagai lini, lebih serius dalam mencegah pelemahan lembaga KPK secara sistematis yang akan berdampak buruk pada usaha pemberantasan korupsi, dan mendorong pemerintah untuk menggunakan IPK sebagai salah satu indikator keberhasilan pemberantasan korupsi. 

Awas Kehabisan! Pendaftaran Mudik Gratis Moda Bus Kembali Dibuka, Kuota 10.000 Orang
Ilustrasi proyek pembangunan.

Perkuat Ukhuwah, KEIND Ingin Berkontribusi Lebih untuk Negara

Lebih dari 200 pengurus pusat, pengurus daerah, pengurus luar negeri serta para Dewan KEIND hadir dalam silaturahmi nasional.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024