Tolak Ikut Konvensi Demokrat, Dirut Lion Air Pilih Fokus ke Bisnis

Presdir Lion Air Rusdi Kirana, dikabarkan akan menjadi Dubes RI untuk Malaysia di KBRI Kuala Lumpur.
Sumber :
  • Forbes
VIVAnews
5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes
- Direktur Utama Lion Air, Rusdi Kirana, Kamis 29 Agustus 2013, menyatakan tidak bisa mengikuti proses konvensi Partai Demokrat. Dia termasuk sekian tokoh yang diundang Komite Konvensi untuk ikut seleksi calon presiden yang akan diusung Partai Demokrat pada Pemilu 2014, namun akhirnya menolak ikut.

Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak

Meski begitu, Rusdi berterima kasih karena telah diundang untuk mengikuti ajang seleksi calon presiden yang bakal diusung oleh Partai Demokrat itu.
Golkar: Kabinet Tidak Boleh Dibatasi karena Prerogatif Presiden


"Setelah melakukan konsultasi dengan beberapa teman, belum waktunya saya ikut konvensi. Untuk itu, saya mohon izin saya menunda ikut konvensi sampai dengan tahun 2019," ujar Rusdi di Wisma Kodel, Jakarta.


Rusdi menjelaskan, awalnya ia begitu tertarik untuk mengikuti konvensi ini. Rusdi pun lantas berkonsultasi dengan teman-teman seprofesinya.


"Di situ, ada bahasa tubuh yang mengatakan bahwa saya lebih baik serius untuk usaha saja," kata Rusdi.


Rusdi memastikan dirinya tidak ditolak oleh Komite Konvensi. Ia hanya ingin memantapkan konsentrasi untuk mengembangkan usaha, setidaknya sampai lima tahun mendatang.


"Lebih banyak beraktivitas di bidang perekonomian, infrastruktur, kerjasama dengan PT Dirgantara Indonesia membuat pesawat," papar Rusdi.


Meskipun demikian, Rusdi menilai konvensi ini merupakan praktek demokrasi yang cukup baik. Rusdi bangga telah mendapat undangan untuk mengikuti konvensi capres oleh partai pemenang Pemilu 2009 yang lalu itu.


"Ini menunjukkan negara besar tidak ada diskriminasi," kata Rusdi.


Hal ini membuat Rusdi bersemangat untuk menunjukkan kepada dunia internasional mengenai kemampuan Indonesia dalam penerapan demokrasi. Menurut Rusdi, bukan sesuatu yang mustahil bagi bangsa Indonesia untuk meraih cita-cita luhurnya.


"Siapapun bisa menjadi sesuatu, apabila kita serius melakukan dan berusaha," kata Rusdi. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya