KPU: Partai Harus Cermati DPS, Jangan Ribut Setelah Pemilu

Ketua KPU Pusat Husni Kamil Malik
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVAnews - Komisi Pemilihan Umum (KPU) berharap persoalan data pemilih tidak lagi menjadi objek sengketa hasil pemilu. Partai politik diminta tidak lagi menganggap bahwa daftar pemilih yang bermasalah merupakan penyebab kekalahan.

Ketua KPU, Husni Kamal Manik, menyatakan bahwa proses penyusunan daftar pemilih sementara (DPS) melibatkan partisipasi peserta pemilu dan masyarakat. Diharapkan partisipasi partai untuk mencermati DPS itu.

"DPS itu akan kami serahkan kepada pengurus partai di tingkat kecamatan untuk dicermati dan diberi masukan. Tapi biasanya saat penyusunan DPS, partai tidak banyak bersuara. Justru ributnya pas selesai pemilu,” ujar Ketua KPU, Husni Kamil Manik, dalam keterangan tertulis yang diterima VIVAnews, Senin malam 21 Januari 2013.

Partai politik yang akan mendapatkan soft copy DPS hanya partai politik yang memiliki struktur kepengurusan di tingkat kecamatan. “Yang tidak punya pengurus otomatis tidak diberikan DPS. Kalau mau dapat DPS, parpol harus memiliki struktur pengurus di seluruh kecamatan di Indonesia,” kata Husni.

Husni menyakini bahwa data pemilih pada pemilu 2014 akan lebih akurat dibanding data pemilu sebelumnya. Hasil perekaman data KTP elektronik menujukkan bahwa terjadi peningkatan jumlah pemilih dari 171 juta orang menjadi 173 juta orang. “Dengan program e-KTP, kami berharap akurasi datanya lebih terjamin,” kata Husni.

Terkait daerah pemilihan untuk DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota, Husni mengatakan pihaknya sampai saat ini belum memutuskannya. Partai politik, kata Husni dapat mengajukan rancangan dapil ke KPU di daerahnya masing-masing.
“Masih ada kesempatan untuk memberikan masukan, silakan saja disampaikan,” kata Husni.

Arus Mobil saat Mudik 2024 Meningkat, Astra Infra Siapkan Hal Ini
Kegiatan kelompok usaha PT Bumi Resources Tbk.

BUMI Resources Cetak Laba Bersih US$117,4 Juta di Tahun 2023

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mencatatkan pendapatan secara konsolidasian mencapai US$6,57 miliar di sepanjang tahun 2023. Tercatat, bahwa pendapatan BUMI berdasarkan PSAK

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024